Saturday, January 29, 2011

Bisnis Online Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi


Apakah pertumbuhan pengguna internet Indonesia mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi?

Judul kali ini terinspirasi dari sebuah artikel yang ditulis oleh Akhmad Nurcahyadi seorang analis dari BNI Securities pada Vivanews dalam rubrik analisis, menurut beliau perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia akan terus positif. Berikut sedikit kutipannya,
Perkembangan layanan koneksi dunia maya itu tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan dan perkembangan bisnis para pelaku usahanya di masa yang akan datang.
Mungkin saya termasuk yang setuju dengan kutipan di atas, seiring sebelumnya memang pernah menulis tentang berubahnya trend bisnis online, jika melihat Indonesia yang menempati urutan kelima terbesar di seluruh Asia.

Bahkan saat ini peringkat teratas pengeluaran konsumen dalam belanja online ialah tiket penerbangan, pemesanan melalui agen perjalanan, dan akomodasi perjalanan (Traveling) sedangkan keduanya kategori brokerage dan perdagangan saham, serta peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan kulkas. Menurut Country Manager Visa Indonesia Ellyana Fuad.

Tapi di lain sisi ada sebuah dinding hitam yang masih membelenggu kepercayaan masyarakat kita terhadap bisnis online tersebut. Sebuah topik di detikinet yaitu Ngopi Bareng detikINET pun kemarin 26 Januari 2011 di Kantor Detikcom. Gedung Aldevco Octagon mengadakan acara "obrolan seputar sisi gelap bisnis online dalam Ngopi Bareng detikINET"

Beberapa pihak yang diundang khusus untuk ikut dalam obrolan tersebut termasuk Direktur dan Shareholder dari TokoBagus.com, Direktur Kriminal Khusus dari Polda Metro Jaya dan penggiat keamanan komputer dan dunia 'bawah tanah'

Beberapa peserta korban penipuan interrnet curhat kepada para pembicara, banyak modus yang digunakan pelaku kejahatan online untuk mengelabui korbannya. Salah satunya adalah memanfaatkan identitas palsu sehingga penyelidikan pihak berwajib pun mentok.

Acara obrolan tersebut bisa dilihat pada artikelnya yang berjudul Tips Antisipasi Penipuan Belanja Online sedikit kutipannya,
Sementara itu AKBP Hermawan juga memberi sedikit tips bagi calon pembeli yang belum berpengalaman belanja online. "Jangan coba berani melakukan transfer , apalagi di luar daerah, pastinya lebih aman kalau ketemu orangnya," imbuhnya.

Sementara itu Sony AK selaku praktisi keamanan online menyarankan agar polisi memiliki semacam verified sign bagi situs-situs belanja online, agar masyarakat lebih mudah ketika akan berbelanja online.

"Pada intinya masyarakat tidak perlu takut melakukan transaksi online. Tapi harus dipastikan situs yang menjual legitimate atau tidak. Soal keamanan kembali ke kita untuk melakukan pencegahan sendiri," tambahnya.

Dari pihak Kepolisian AKBP Hermawan siap menampung jika masyarakat ingin melapor tindak penipuan online. "Polisi sendiri terbuka pada masyarakat untuk melaporkan jika ada masalah. Kami memiliki situs untuk menginformasikan website yang dicurigai berbahaya. Masyarakat yang tertipu bisa memasukkan ke situ," ujarnya seraya menutup diskusi Ngopi kali ini.
Kesimpulan

Bisnis online mungkin akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi seiring bertumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap internet itu sendiri dan hukum mengenai kejahatan dalam dunia maya dapat diedukasi dan disosialisasikan secara jelas oleh pemerintah dan ada kemungkinan analisis dari Akhmad Nurcahyadi bisa terealisasi dalam waktu 5 tahun ke depan.

Bagaimana menurut pandangan sobat-sobat? kali ini memang 80 % posting berasal dari referensi sebab agar memperkuat bahasan bisnis online kali ini.

Referensi:
Image Source: vivanews dan detik.com
Share:

12 comments:

  1. mantep... berhasil menjadi yang pertamax dan pastinya tanpa baca postnya sama sekali dulu.. hanya judulnya

    pertamax aman baru baca...

    ohohoho...

    mantep nih pembahasan mengenai korban penipuan belanja di internet...

    kalo dagang di facebook ini yang agak sulit untuk dipercayai..

    saya aja kadang dari 10 orang yang belanja ada satu yang pengen ketemuan baru bayar...

    hahahha..

    dianya di jakarta saya di pontianak gimana ceritanya kan?

    ReplyDelete
  2. Yang perlu di perhatikan bukan bisnis atau perkembangan dalam dunia online, tetapi etika dan aspek hukum dalam dunia IT itu sendiri. Yah..terutama aspek hukum.

    1. Karakteristik aktivitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial.
    2. The exiting law yang justru bertumpu pada batasan-batasan teritorial di anggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan-persoalan hukum yang muncul akibat aktivitas di internet.

    Itu sajalah dahulu yang di perhatikan bangsa ini agar kepercayaan tertanam di masing-masing pengguna. Jika sudah tertanam bisnis OL lebih enak, karena dukungan dari kepercayaan konsumen dan client.

    ReplyDelete
  3. Bisnis online memang rawan tipu menipu, Mas Andi. Tapi tidak usah takut jika ditipu karena saya juga punya cara paling sadis dan kejam untuk menyerang balik para penipu itu. Jika misal saya ditipu akan saya tulis di blog, tulis juga di surat pembaca, sebarkan toko penipunya di milis-milis, forum-forum dan social media. Pasti mampus, deh! :D

    Saya setuju bisnis online juga bisa salah satu aspek pendongkrak pertumbuhan ekonomi. Faktanya, perputaran uang secara elektronik di internet memang besar, kan?

    ReplyDelete
  4. betul mas hendro. maksud saya adalah persis seperti itu :)

    ReplyDelete
  5. setuju mas,
    pada saatnya nanti ketika tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia tinggi terhadap bisnis online, saya pikir pastilah mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
    Makanya dari sekarang kita sudah harus ambil bagian dalam revolusi ini.... :)

    ReplyDelete
  6. kendati tidak mudah, mengubah perilaku belanja dari offline ke online tetap ada titik pencerahan. banyak niche yang belum digarap. dan ini adalah tantangan para pebisnis online ke depannya.

    ReplyDelete