Saturday, July 16, 2011

Kapan Harus Cepat, Kapan Harus Lambat

Melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan seringkali menjadi hal yang meribetkan langkah seorang pemilik sekaligus pengelola bisnis. Menyangkut keputusan yang terkait hajat hidup orang lain, cobalah berusaha membedakan antara keputusan-keputusan yang dapat Anda ubah dan mana keputusan-keputusan yang tidak dapat diubah. Ini penting karena kalau Anda gagal mencapai hasil yang diharapkan lalu pihak lain biasanya akan bertanya, dapatkah Anda memulihkan ke kondisi sebelumnya?


Oleh karena itu, hubungan pelaku bisnis UKM dan mitra kerja seharusnya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak keputusan yang harus diambil, dari yang bisa diubah hingga yang tidak dapat diubah alias permanen. Namun, sering juga keputusan berada di daerah kelabu karena sifatnya bisa diubah sekaligus tidak dapat diubah. Contohnya pemutusan hubungan kerja dengan seorang seringkali tidak dapat diubah. Tetapi dalam prakteknya, bila perusahaan mengalami krisis pegawai berpengalaman bisa saja karyawan tersebut dipanggil kembali.

Kalau keadaan mengharuskan Anda bergerak cepat dengan suasana keputusan yang dapat diubah, jangan lupa memberi tahu semua pihak yang terlibat bahwa keputusan tersebut bisa diubah kalau hasilnya tidak sesuai harapan. Ini penting agar segenap sumber daya yang Anda miliki dan orang-orang yang terlibat bisa termotivasi dan menggerakkan seratus persen potensi yang mereka miliki.

Komunikasikan Keputusan Anda

Membicarakan hasil keputusan dengan mitra kerja penting dilakukan. Jika mereka memahami komunikasi intensif ini, maka kemungkinan besar mereka akan mendukung langkah Anda seratus persen. Sebaliknya, kalau tujuan Anda gagal tercapai dengan satu keputusan tersebut, bisa jadi akan menimbulkan perlawanan oleh pihak-pihak terkait HANYA karena Anda tidak membicarakan jenis keputusan ini di depan.

Oleh karena itu perlu memantapkan harapan antara pemilik bisnis UKM dengan karyawan agar menciptakan tingkah laku yang selaras dan serasi diantara semua pihak. Seringkali irama percepatan langkah sebuah usaha sebanding dengan kecepatan yang digunakan para karyawan dalam menjalankan keputusan-keputusan yang dapat diubah. Bagaimana dengan keputusan yang tidak dapat diubah, apakah mampu memberi kontribusi bagi motivasi kerja karyawan.

Untuk menjalankan keputusan yang tidak dapat diubah, peran Anda sebagai pemilik bisnis adalah memberi pertimbangan dan petunjuk praktis bagi pelaksanaan di lapangan. Ingat, sepandai-pandainya karyawan tetap saja mereka berada pada kuadran E (Employee) dengan keterbatasan naluri mengelola sebuah bisnis. Dan Anda sebagai pemilik usaha berperan vital dalam memberi arahan bagi keputusan yang telah disepakati. Semoga sharing kali ini bermanfaat.

Penulis: Agus Siswoyo
Share:

3 comments:

  1. timing itu, untuk memilih kecepatan yang pas, banyak orang yang mengandalakan instuisi, dan itu berjalan bagi mereka :D

    ReplyDelete
  2. Saya mohon dapat diberi pengertian tentang kuadran E. Bagaimana bentuknya, kalau bisa digambar ya Om?

    ReplyDelete
  3. Pengambilan keputusan seorang manajer dengan pengusaha kadang-kadang juga berbeda. Pengusaha memiliki satu tambahan yang tidak dimiliki oleh manajer, yaitu intuisi. Intuisi itu yang menjelaskan mengapa kadang-kadang keputusan yang diambil seorang pengusaha kurang dapat dipahami oleh seorang manajer.

    ReplyDelete