“Tidak ada yang sempurna dan luput dari kesalahan, dengan memahami kesalahan justru kita bisa mengerti tentang sesuatu karena kesalahan adalah pembelajaran hidup”
Terinspirasi insiden siang tadi, saya jadi teringat sebuah pesan teman saya ketika waktu mulai kerja setelah lulus sekolah. Saya kala itu paling sering ditegur oleh atasan karena paling sering melakukan kesalahan, maklum ketika itu namanya juga baru mengenal dunia kerja dan terus terang rasanya begitu tidak nyaman dan terus-terusan menyalahkan diri sendiri atas kecerobohan saya.
Terngiang saat itu ucapan teman saya untuk menghibur hati galau saya dan hampir sama seperti yang diucapkan budayawan Sudjiwo Tedjo dalam acara 1 jam lebih dekat “Jangan pernah takut salah, karena justru dengan melakukan kesalahan, kita bisa belajar untuk menjadi lebih tahu mana yang salah dan benar” Semenjak itu saya akhirnya berpendapat bahwa yang namanya kesalahan entah itu karena ketidaktahuan atau memang terjadi tidak di sengaja pasti ada hikmahnya.
Mengakui kesalahan
Terlepas siapa yang salah dan yang benar, jika memang kita di posisi yang salah. Mau tidak mau kita harus mengakui kesalahan dan meminta maaf, sebab jika kita malah melawan arus dan bersikeras maka masalah justru akan membesar dan solusi akan sulit di cari.
Dalam dunia kerja, jika kita sedang bersitegang dengan atasan biarkan dia keluarkan emosinya dulu lalu saat suasana sudah mereda baru kita jelaskan alasan kita.
Menerima konsekuensi dengan lapang hati
Setiap kesalahan tentu ada konsekuensinya tergantung seberapa fatal kesalahannya. Namun walaupun berat kita harus terima itu. Jujur yang saya rasakan, yang paling berat adalah rasa penyesalan. Jadi saya mencoba menganggap konsekuensi adalah untuk memperingan rasa penyesalan yang ada di dalam hati.
Seseorang biasa saja memaafkan tetapi kepercayaan jarang datang 2 kali. Sekali berbuat selamanya kesalahan kita akan dikenali. Mungkin obat yang bisa menghibur diri untuk mengurangi beban hati adalah hanya pasrah dan menerima lapang dada dan mencoba tidak mengulanginya lagi.
Memperbaiki kesalahan dengan prestasi
Segalanya butuh proses jika memang ingin memperbaiki apa yang telah kita lakukan. Itu tandanya harus eksta keras untuk membangun kembali dari awal dan fokus dengan apa yang menjadi tugas dan kewajiban utama kita dan menyingkirkan ego sejauh mungkin karena dari situ kita bisa menerima dan belajar lebih hal baru.
Jadikan kesalahan sebagai rambu-rambu dan pijakan untuk berkarya menjadi yang terbaik. Pilihan kembali kepada diri sendiri, mau atau tidak kita memahaminya dan menjadikan kesalahan itu sebagai guru kita.
Apa yang saya tulis dan tuangkan ini merupakan refleksi dari apa yang saya rasakan sekarang dan untuk menghibur diri dari rasa penyesalan saya dan juga sebagai catatan untuk mengingatnya dikemudian hari.
Kita bukan keledai, sehingga kita masih dapat terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali :).
ReplyDeleteMemperbaiki kesalahan dengan prestasi, kayaknya memang itu yang paling tepat buat menebusnya, Mas selain dua hal yang lainnya di atas.
ReplyDeleteMemang lagi habis berbuat kesalahan apa, Mas?
@ cahya : iya, betul kalo sampe demikian berarti memang pelupa kali ya? :D
ReplyDelete@ Joko : hehe ada deh, mas. rahasia :D
ReplyDeleteYa, tapi menerima diri - meski sebagai pelupa - adalah langkah awal yang
ReplyDeletebijak.
Saya kutipkan dari posting saya aja Om komennya:[baguse-rek] Kita pasti pernah melakukan kesalahan. Bila anda tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya anda melihat lagi Iangkah anda. Jangan-jangan anda tak melangkah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimistis Iebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan. Kesalahan menuntun anda untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin anda untuk mengambil tindakan yang Iebih baik.
ReplyDeletetak ada orang yang tak pernah luput dari yang namanya kesalahan... yang penting bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan dan tidak mengulang kesalahan yang sama
ReplyDeleteMenerima konsekuensi dari kesalahan -- itu yang tidak mudah mas, tapi yang menjadi tetap semangat adalah kita bisa memperbaiki kesalahan kita dengan prestasi, sebagai kompensasi :)
ReplyDeletebelajar dari kesalahan itu memang berat, butuh hati yang lapang utk menjalankannya. Selamat, kamu telah naik kelas :)
ReplyDeleteSalam hangat dari deBlogger
Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Akan tetapi, tidak semua yang melakukan kesalahan dapat mengakui bahwa ia telah berbuat salah dan siap menerima konsekuensi dari kesalahan tersebut. Berbahagialah Om Andi yang dapat mengakui kesalahan dan menerima konsekuensi dari kesalahan tersebut serta mampu mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut. Bravo!
ReplyDelete@ Bagus H Jihad : makasih, om tambahannya :)
ReplyDelete@ eserzone : iya bro. pelajaran untuk masa depan :)
ReplyDelete@ Jarwadi : betul, mas. kompensasi yang butuh perjuangan keras :)
ReplyDelete@ indobrad : Makasih, mas udah mampir ke sini :)
ReplyDelete@ kang Kombor : Apa kabarnya, om? :) bravo untuk semua :)
ReplyDeletememamg semua butuh proses dan berawal dari kegagalan lah kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik..
ReplyDeletekeep post..
and spirit kang
memamg semua butuh proses dan berawal dari kegagalan lah kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik..keep post..and spirit kang
ReplyDeletekalau tidak mau belajar dr kesalahan susah buat berubah
ReplyDeleteSimak pengalamanku yg sedikit
http://formasi.16mb.com/tips-n-triks/belajar-dari-kesalahan